Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

KNPRBBK XIII RESMI DITUTUP (Foto)

Materi Diskusi 8 (delapan) Kelompok Panel KNPRBBK XIII

1. Data Dasar dan Indikator Komunitas Tangguh   2. Perlindungan Pelaku PRBBK dan Kelompok Rentan Berbasis Komunitas   3. Advokasi, Pembelajaran Kebijakan PRB di Indonesia   4. Pendanaan, Pemangku Kepentingan, Budget dan Evaluasi PRBB 5. Kesiapsiagaan Bencana 6. Kedaruratan Bencana 7. Ketangguhan Masyarakat, Kebijakan PRB API, dan PRB Inklusi 8. Ketangguhan Anak & Sekolah

Kunjungan Lapang Peserta KNPRBBK XIII di Dusun Krujuk, Desa Pemenang Barat, Lombok Utara

Wilayah yang dikunjungi merupakan wilayah dampingan Muslim Aid Dusun Krujuk, Desa Pemenang Barat, Lombok Utara Diskusi Peserta KNPRBBK XIII dengan pimpinan desa dan perwakilan masyarakat Bapak Sukri, Kepala Desa Pemenang Barat memberikan penjelasan peningkatan kapasitas masyarakat desa

KN PRBBK XIII : Menguatkan Tata Kelola Sumber Daya Berbasis Komunitas Menuju Masyarakat Tangguh Bencana

Lebih dari 62% wilayah Indonesia memiliki risiko bencana tinggi atau 322 dari 514 kabupaten/kota; dan 34% wilayah memiliki risiko sedang atau 174 dari 514 kabupaten/kota[1]. Kondisi ini tidak terlepas dari kondisi geografis, geologis maupun iklim Indonesia. Tiga lempeng bumi aktif yang menghimpit Indonesia menempatkan sebagian besar wilayah Indonesia secara alamiah rawan gempa, tsunami dan longsor. Indonesia menjadi bagian dari cincin api Pasifik (Pacific ring of fire), sehingga berpotensi terhadap erupsi 127 gunungapi aktif. Iklim tropis merupakan konsekwensi posisi Indonesia pada garis khatulistiwa mengakibatkan seluruh wilayah berpotensi terhadap banjir, longsor, kekeringan, angin ribut, wabah atau hama. Kondisi ini selanjutnya diperparah dengan dampak perubahan iklim, pola dan program pembangunan yang tidak berkelanjutan, semakin meningkatnya praktik-praktik ekstraksi sumber daya alam dan perkebunan yang semakin meningkatkan risiko bencana. Pada periode tahun 2005-2015, Indon

Materi Panel 8: Ketangguhan Anak dan Sekolah

Materi Panel 7: Ketangguhan Masyarakat, Kebijakan API PRB, dan PRB Inklusi

Materi Panel 6: Kedaruratan Bencana

Materi Panel 5: Kesiapsiagaan Bencana

Materi Panel 4: Pendanaan, Pemangku Kepentingan, Budget, dan Evaluasi PRBBK

 

Materi Panel 3: Pembelajaran Kebijakan PRBBK di Indonesia

 

Materi Panel 2: Perlindungan Pelaku PRBBK dan Kelompok Rentan Berbasis Komunitas

https://www.bnpb.go.id///uploads/news/2868/DSC_1167.JPG oleh: Suhardi wiyanto Perlindungan Hukum  UU NO 24 TAHUN 2007  UU NO 20 TAHUN 2014  UU NO 8 TAHUN 2016  SENDAI FRAMEWORK FOR DRR 2015  PERKA 14 TAHUN 2014 Perlindungan Pelaku PRBBK  Diperlukan Regulasi khusus untuk pelaku  Asuransi pelaku PB Kelompok Rentan  Penyandang Disabilitas  Lansia  Ibu Hamil  Anak anak Permasalahan Pokok Kelompok Rentan  Mempunyai kerentanan lebih  Aksesibilitas yang belum aksesibel  Kapasitas Rendah  Belum/tidak bisa berpartisipasi Penyandang Disabilitas Merupakan Kelompok yang mempunyai kerentanan 2-4 x  lebih tinggi : * mempunyai kebutuhan spesifik * memerlukan perlakuan spesifik * kendala mobilitas * kendala komunikasi * banyak kebutuhan difabel blm tercukupi * aksesibilitas yang minim * kapasitas rendah * banyak yang belum memahami * banyak yang salah mempersepsikan * cara evakuasi blm ramah * tempat evakuasi blm ramah * belum / tidak bisa par

Materi Panel 1: Data Dasar dan Indikator Komunitas Tangguh

Sumber: https://bnpb.go.id/uploads/news/2245/Banjir-21_Evakuasi%20Ramai-Ramai_Fahmi%20Ali.jpg Oleh H. Iskandar Leman Pengantar Tulisan ini merupakan rangkuman 2 lokakarya pra-konferensi KN PRBBK XIII, yaitu lokakarya Perangkat, Indikator, dan Proses Pemantauan dan Evaluasi PRBBK dan Data Dasar PRBBK. Kegiatan pertama diselenggarakan hari Senin, 28 Agustus 2017, dari jam 08:30 – 16:30 WIB. Kegiatan kedua diselenggarakan hari Selasa, 29 Agustus 2017, dari jam 08:30-17:30 WIB dan didukung konsumsinya oleh Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Kedua kegiatan diselenggarakan di Ruang Rapat Sekretariat Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia, Jl. Kalasan No. 45 B, Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat 10320. Kegiatan pertama dihadiri oleh 15 orang peserta, diantaranya ada 5 orang perempuan dan 10 orang laki-laki. Kegiatan kedua dihadiri oleh 26 orang peserta, diantaranya ada  12 orang perempuan dan 14 orang laki-laki. Ada 4 (emp

Panel Diskusi PRBBK (Hari Kedua KNPRBBK XIII)

Diskusi pada hari kedua KNPRBBK XIII diadakan dalam 8 (delapan) panel yang membahas aspek kondisi saat ini, capaian yang ada, permasalahan yang berkembang, kemampuan yang dimiliki, serta peluang yang muncul. Selain itu, kerangka pembahasan juga meliputi Praktik baik yang ada dan Rekomendasi atas topik diskusi masing-masing panel.

Malam Gelar Budaya KNPRBBK XIII (Foto )

PEMBUKAAN NKPRBBK XIII: Kekeringan di Nusa Tenggara Barat Terus Meluas

Ilustrasi (foto: Antara) INFONAWACITA.COM  – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Nusa Tenggara Barat menyebutkan jumlah wilayah yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau di provinsi itu meluas. “Dari 10 kabupaten/kota itu ada 9 yang terdampak kekeringan, minus kota Mataram yang tidak kekeringan,” kata Kepala BPBD NTB H Muhammad Rum pada Konferensi Nasional Pengelolaan Resiko Bencana Berbasis Komunitas (PRBBK) XIII di Mataram, Selasa (12/9). Ia menjelaskan, dari 9 kabupaten/kota yang terdampak kekeringan di antaranya Bima, Dompu, Sumbawa Barat, Lombok Timur, Lombok Tengah, Kota Bima sudah menetapkan status darurat kekeringan. Sedangkan, Kabupaten Lombok Utara dan Sumbawa belum menaikkan status darurat kekeringan, namun akan menyusul. “Total jumlah desa yang terdampak sudah 320 desa dari 318 desa sebelumnya yang terdampak, dengan 124 ribu lebih kepala keluarga,” ujarnya. Ia menuturkan, dari koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), di prediksi ko

PEMBUKAAN NKPRBBK XIII: Duta Forum PRB Aceh Masukkan Agenda Tambahan di Konfernas PRBBK, Disambut Gemuruh Tepuk Tangan

Sumber: Aceh Tribun News https://goo.gl/m559uR Laporan Misran Asri | Banda Aceh SERAMBINEWS.COM, MATARAM -  Duta Forum Pengurangan Risiko Bencana (Forum PRB) Aceh yang hadir di Konferensi Nasional Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (KN-PRBBK) XIII/2017 di Mataram, NTB, Selasa (12/9/2017) sukses memasukkan satu agenda tambahan pada seremoni pembukaan. Ternyata agenda dadakan itu disambut gemuruh tepuk tangan peserta dari seluruh Indonesia.  Forum Pengurangan Risiko Bencana (Forum PRB) Aceh mengirim dua peserta ke Konfernas PRBBK XII di Mataram, yaitu Dr Muslem Daud MEd dan Fatimahsyam MSi. Keduanya juga memenangi seleksi naskah bertema kebencanaan. Di forum tersebut Muslem akan memaparkan naskahnya berjudul; Menguatkan Sinergisitas Sumber Daya Komunitas Sekolah dan Masyarakat Tangguh Bencana, Pembelajaran dari Aceh. Sedangkan Fatimah Syam mengangkat judul; Peran dan Pendekatan Paralegal Komunitas dalam Mendampingi Perempuan Korban Tsunami Mendapatkan Hak Kepemilikan.

Siaran Pers: Konferensi Nasional Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (Mataram, 12-14 September 2017)

Bencana tsunami Aceh di penghujung tahun 2004 mengantar   momentum perubahan positif signifikan dalam segi perundangan,   kebijakan, kelembagaan, perencanaan pembangunan, alokasi sumber   daya, dan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan dalam   penanggulangan bencana di Indonesia. Capaian-capaian Indonesia ini   memungkinkan United Nations Office for Disaster Risk Reduction (ISDR)   menganugerahi penghargaan tertinggi berupa Sasakawa Award for   Disaster Reduction kepada Dr. Ir. Eko Teguh Paripurno pada  T ahun   2009 dan Global Champion for DRR kepada Presiden RI Dr. Susilo   Bambang Yudhoyono, 2011. Indonesia telah menjadi salah satu rujukan   dan laboratorium dunia atas berbagai upaya pengarusutamaan   pengurangan risiko bencana (PRB) dalam pembangunan. Hal terpenting   dari paradigma pengarus-utamaan PRB ini adalah pengakuan   komunitas sebagai pelaku utama penanggulangan bencana. Komunitas   telah menunjukkan peran dan kemampuannya dalam penanggulangan   bencana yang lebi

Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

Konferensi Nasional Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas ke XIII (KN PRBBK XIII) tahun ini bertema “Menguatkan Tata Kelola Sumber Daya Berbasis Komunitas Menuju Masyarakat Tangguh Bencana”. Dari isu ini sudah sering dibicarakan secara terpisah dari pengelolaan risiko bencana berbasis komunitas menjadi isu yang dibicarakan secara terpadu. Panitia berharap kerusakan sumber daya mengalami peningkatan setiap tahunnya dapat dikurangi dan bahkan dihentikan sama sekali. Tata kelola sumber daya yang masih berpusat pada pemerintah dapat dikembalikan menjadi tata kelola bersama masyarakat. Kegiatan persiapan konferensi sudah dilakukan segera setelah selesai KN PRBBK Ke XII di Bandung. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Provinsi NTB bersedia menjadi tuan rumah bersama kegiatan ini. Kegiatan ini melibatkan panitia yang berasal dari beragam organisasi. Peserta yang datang juga dari beragam organisasi

Kumpulan Naskah KN PRBBK XIII di Kota Mataram

Konferensi Nasional Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas ke XIII ini bertema “Menguatkan Tata Kelola Sumberdaya Berbasis Komunitas menuju Masyarakat Tangguh Bencana”. Panitia penyelenggara mengundang para pemerhati dan praktisi pengelolaan risiko bencana berbasis komunitas di Indonesia mengirimkan abstraknya. Ada 7 orang panitia seleksi naskah menyeleksi sejumlah 28 abstrak. Panitia seleksi ada yang bekerja sebagai pendidik dan sekaligus peneliti (di Darwin - Australia, Manado - Sulawesi Utara, Depok – Jawa Barat, dan Berlin-Jerman),  praktisi di Kupang dan Jakarta dan seorang kandidat doktor sekaligus pengurus Perkumpulan Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia. Dari 28 abstrak itu, ada 3 yang mengundurkan diri. Seluruh abstrak yang diterima diminta mengirim naskah lengkapnya yang dapat dibaca dalam dokumen ini. Secara tematik, panitia pengarah KN PRBBK Ke XIII membaginya menjadi 6 tema besar, yaitu kesiapsiagaan, kedaruratan bencana, ketangguhan masyarakat, ketan